CANBERRA -- Sejumlah pekerja yang menggarap proyek perbaikan Jembatan Sydney Harbour meninggalkan pekerjaan mereka. Hal ini dikarenakan isu keselamatan, menyusul ditemukannya serat asbes di tiang utama sebelah Selatan jembatan bersejarah tersebut.
Departemen Layanan Jalan dan Laut (RMS), Negara Bagian New South Wales membenarkan temuan serat asbes tersebut pada saat perbaikan saluran air. Namun menurut RMS serat asbes itu tidak menimbulkan resiko keselamatan dan area penemuan serat asbes itu segera diisolasi.
Pengelola Serikat Pekerja Konstruksi, Kehutanan, Pertambangan dan Energi (CFMEU), NSW, Brad Parker mengatakan serat asbes yang tidak ditutup ini ditinggalkan di dekat ruang makan dan kamar mandi para pekerja.
Parker menilai belum ada prosedur pengawasan keamanan dan supervisi yang dilakukan sementara 2 pekerja magang yang disewa oleh kontraktor swasta bekerja di lokasi temuan serat asbes itu.
Sebelumnya serat asbes juga ditemukan di jembatan bersejarah itu, namun RMS mengaku tidak mengetahui kalau serat asbes memang digunakan dibagian dasar tiang utama bagian selatan. “Ketika jembatan Sydney Harbour dibangun lebih dari 80 tahun silam, masa itu asbes sangat umum digunakan sebagai material bangunan,” ujar juru bicara RMS dalam pernyataannya.
CFMEU mengatakan para pekerja tidak akan melanjutkan pekerjaan mereka hingga digelarnya pertemuan dengan RMS besok.
Serat asbes adalah serat silikat mineral yang jika terhirup dapat menyebabkan Asbestosis yakni penyakit yang dipicu endapan serat asbes di dalam paru-paru sehingga terbentuk jaringan parut (fibrosis). Jaringan parut itu menyebabkan paru-paru tidak dapat mengembang dan mengempis sebagaimana mestinya.
Beratnya penyakit tergantung kepada lamanya pemaparan dan jumlah serat yang terhirup. Pemaparan asbes biasa ditemukan di industri pertambangan dan penggilingan, konstruksi dan industri lainnya. Serat asbes bisa menular pada keluarga pekerja dari partikel asbes yang terbawa ke rumah di dalam pakaian pekerja.