REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Perang Suriah telah menewaskan lebih dari 93 ribu orang dimana 6.500 orang di antaranya merupakan anak-anak.
"Sayangnya, studi mengindikasikan, ini merupakan figur minimal. Angka sebenarnya yang terbunuh berpotensi lebih tinggi," ujar pejabat PBB, Navi Pillay dilansir Al-Arabiya.
Berdasarkan laporan Kantor HAM PBB, anak-anak digunakan sebagai target sniper dan tameng manusia. Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon mengatakan korban anak-anak di perang di Suriah tidak dapat diterima. Pasukan Presiden Suriah, Bashar al-Assad yang didukung pejuang Hizbullah bertempur dengan pasukan militan. Mereka mendapat banyak kemenangan sejak bertempur 26 bulan lalu.
Menteri Luar Negeri Inggris, William Haque, mengatakan pihaknya khawatir dengan pembicaraan Jenewa yang tidak terselenggara bulan ini. Pertemuan di Swiss digagas Rusia-AS untuk membawa perwakilan pemerintah Suriah dan oposisi ke meja perundingan.
Pertempuran masih terus berlanjut dimana oposisi merebut basis militer utama di provinsi Hama setelah bentrokan dengan pasukan pemerintah. Basis militer di utara kota Morek merupakan kota strategis yang menghubungkan dengan Aleppo.