Kamis 13 Jun 2013 20:40 WIB

Paloh: Jangan Mudah Mengklaim Sebagai Tokoh Pers Nasional

Rep: Ahmad Baaras/ Red: Djibril Muhammad
National Democratic Party (Nasdem) will appoint Surya Paloh (in picture) as its chairman during a congress in Jakarta on Friday-Saturday. (file photo)
Foto: Antara/Reno Esnir
National Democratic Party (Nasdem) will appoint Surya Paloh (in picture) as its chairman during a congress in Jakarta on Friday-Saturday. (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA - Pemilik Media Grup, Surya Paloh mengingatkan, para pemìmpin redaksi (pemred) ikut bertanggung jawab terhadap masa depan bangsa. Oleh sebab itu, para pemred agar selektif menurunkan berita-berita.

"Saya justru tidak faham, bagaimana lelang jabatan lurah di Jakarta menjadi menarik di mata media," kata Paloh di Nusa Dua, Bali, Kamis (13/6).

Dikatakan dia, kalau mau lelang jabatan, mengapa tidak lelang jabatan gubernur atau jabatan wali kota saja. sebab jabatan lurah itu sudah termasuk dalam struktur pemerintah kabupaten atau pemerintah kota.

Surya Paloh juga menyoroti orang yang tiba-tiba mengklaim dirinya sebagai tokoh pers nasional. Padahal mereka hanya segelintir pemilik modal yang baru membuka usaha mendirikan media massa.

"Dulu mereka ke mana. Waktu kita susah, waktu dibelenggu oleh Orde Baru mereka nggak ada. Sekarang tiba-tiba menjadi tokoh pers nasional," katanya.

Dikatakan Surya Paloh, arah peberitaan harus jelas dan ditujukan bagi kepentingan nasional. Jangan sampai televisi selama 24 jam menyuguhkan acara hiburan yang merusak.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ اَيْنَ مَا ثُقِفُوْٓا اِلَّا بِحَبْلٍ مِّنَ اللّٰهِ وَحَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ وَبَاۤءُوْ بِغَضَبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَيَقْتُلُوْنَ الْاَنْبِۢيَاۤءَ بِغَيْرِ حَقٍّۗ ذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ
Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka (berpegang) pada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia. Mereka mendapat murka dari Allah dan (selalu) diliputi kesengsaraan. Yang demikian itu karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi, tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas.

(QS. Ali 'Imran ayat 112)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement