REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Korban banjir di dua kabupaten di Pulau Madura, yakni di Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sampang hingga kini masih kesulitan air bersih karena tempat penampungan air mereka kemasukan air keruh.
Salah seorang korban banjir di Pamekasan Slamet, Kamis (13/6), mengatakan dirinya terpaksa membeli air mineral untuk kebutuhan memasak, karena air bersih di tempat penampungan air miliknya keruh akibat banjir.
"Kalau digunakan untuk memasak kan bahaya mas. Lebih baik beli air galon saja," katanya menuturkan.
Tidak hanya itu saja, sumur-sumur milik warga di Kecamatan Pademawu, Pamekasan juga keruh sehingga tidak bisa digunakan untuk memasak.
Warga di wilayah ini juga terpaksa membeli air mineral untuk kebutuhan memasak, sebagaimana yang dilakukan korban banjir di Kecamatan Kota Pamekasan.
Hal yang sama juga dialami warga korban banjir di Kecamatan Kota Sampang. Sebab hampir semua tempat penampungan air bersih warga juga kotor dan tidak bisa digunakan untuk memasak.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Iskandar mengatakan, pihaknya telah meminta Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat untuk menyuplai kebutuhan air bersih warga, khususnya para korban banjir.
Menurut Iskandar, keluhan tentang kelangkaan air bersih saat banjir itu memang telah disampaikan sejumlah warga kepada BPBD Pemkab Pamekasan dan pihaknya langsung merespons dengan meminta bantuan pihak PDAM.
"Menurut laporan yang kami terima, sebagian warga telah menerima bantuan air bersih. Mungkin yang tidak kebagian hari secepatnya akan didistribusikan," kata Iskandar.