REPUBLIKA.CO.ID, GEISMAR -- Ledakan dan kebakaran terjado di pabrik kimia Williams Olefins di Geismar, Louisiana, Amerika Serikat, Kamis (13/6). Sedikitnya seorang tewas dan lebih dari 30 cedera akibat insiden itu, demikian kata polisi di negara bagian itu.
Satu mayat ditemukan di lokasi ledakan dan pencarian masih dilakukan untuk menemukan korban-korban lain yang mungkin ada, kata Kapten Doug Cain dari Kepolisian Negara Bagian Louisiana.
Ledakan terjadi pada pukul 08.37 waktu setempat (pukul 20.37 WIB) dan menimbulkan kobaran api besar dan bubungan asap di pabrik itu. Pabrik terebut terletak di kawasan Sungai Mississippi sebelah selatan Baton Rouge dan sekitar 100 kilometer sampai sungai dari New Orleans.
Polisi setempat mengatakan sekitar 600 orang sedang bekerja di pabrik tersebut pada saat ledakan, dan api masih berkobar tiga jam kemudian.
Ledakan itu mencederai 33 orang, kata Jean Kelly, seorang juru bicara Departemen Kualitas Lingkungan Louisiana. Tiga-puluh orang dibawa dari pabrik itu dengan ambulan dan tiga orang lagi dengan helikopter, tambahnya.
Pihak berwenang memerintahkan penduduk dalam radius tiga kilometer tetap berada di dalam rumah. Penjaga pantai AS mengatakan, lalu-lintas di Sungai Mississippi tidak terpengaruh oleh insiden itu.
Pabrik itu memproduksi 1,3 milyar pon ethilena dan 90 juta pon propilena standar polimer, kata situs berita Williams Olefins. Bahan-bahan ini digunakan dalam proses petrokimia untuk membuat plastik. Aparat masih menyelidiki penyebab ledakan itu.