REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jawa Barat memantau keberadaan tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Jabar yang bekerja di Arab Saudi.
Hal ini dilakukan menyusul terjadinya kerusuhan di Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Jeddah saat pengurusan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) beberapa waktu lalu. "Kami belum tahu secara pasti jumlah TKI Jabar yang mengurus SPLP," ujar Ketua SBMI Jabar, Jejen Nurjanah.
Namun, jumlah TKI Jabar diperkirakan cukup banyak bekerja di Arab Saudi. Jejen mengatakan, pengajuan SPLP diperlukan untuk mendapatkan amnesti di KJRI Jedah. Akibatnya, banyak TKI yang datang mengantri untuk memperolehnya.
Menurut Jejen, SBMI Jabar melakukan koordinasi dengan anggotanya yang berada di Saudi. Selain itu berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait lainnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi, Aam Amar Halim mengatakan, Pemkab Sukabumi masih mencari tahu berapa jumlah TKI asal Sukabumi yang mengurus SPLP di KJRI Jedah. Di antarnya melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI).