REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mahkamah Agung Amerika Serikat memutuskan gen manusia tidak dapat dipatenkan. Namun, versi sintetis dari bahan gen dapat dipatenkan.
Ahli hukum dan medis AS percaya keputusan tersebut akan memiliki dampak jangka panjang bagi pengujian genetik. Hal itu memungkinkan pembuatan varietas yang lebih banyak dan lebih terjangkau.
Keputusan tersebut dibuat setelah ada pertanyaan hukum, apakah produk alam dapat diperlakukan sama seperti buatan manusia, yang memungkinkan menjadi kekayaan intelektual eksklusif individu dan perusahaan.
CNN melaporkan kasus tersebut melibatkan Myriad Genetics, sebuah perusahaan yang berbasis di Utah, AS yang digugat atas klaim paten dua jenis bahan biologis, BRCA1 dan BRCA2. Bahan tersebut bermutasi dan terkait dengan peningkatan risiko kanker payudara dan kanker ovarium.
Sejak Myriad memiliki paten pada gen kanker payudara, perusahaan tersebut menjadi satu-satunya yang bisa melakukan tes kelainan gen. Mereka mengatakan 1 juta pasien telah memperoleh manfaat dari teknologi analisis BRAC. Sekitar 250 ribu tes tersebut dilakukan setiap tahun.
Tes awal akan memperlihatkan sebagian besar masalah kanker. Namun, perusahaan juga menawarkan tes kedua, BART yang mendeteksi sisa potensi kanker. Diagnostik tersebut membutuhkan biaya ribuan dolar. Angelina Jolie yang baru-baru ini mengangkat kedua payudaranya telah melakukan tes Myriad tersebut.