Jumat 14 Jun 2013 13:33 WIB

Piala Konfederasi 2013: Italia, Prandelli, Putri Cinderella

Cesare Prandelli
Foto: Reuters
Cesare Prandelli

REPUBLIKA.CO.ID, "Pauper enim non est, cui rerum suppetit usus" (orang yang dapat mengelola urusan dirinya sendiri, bukanlah orang miskin). 

Demikian ungkapan Latin klasik yang mampu mewadahi jatuh bangun pergulatan juru taktik Cesare Prandelli menyulap Gli Azzurri menghadapi turnamen berkelas akbar.

Putri Cinderella bekerja siang malam lantaran perintah ibu dan saudari tirinya, dan ia berteman dengan aneka binatang dari tikus sampai burung-burung istal di rumahnya. Deraan demi deraan ia terima sebagai "orang pinggiran". Dan teman-temannya itu ikut berbela rasa dengan Cinderella.    

Merasa tersentuh ingin memberi bingkisan terbaik bagi Cinderella, binatang-binatang itu berprakarsa membuat gaun agar hati sahabatnya riang gembira. Hanya mereka yang berprakarsa dan bergelut dengan dirinya sendiri, maka dialah yang bakal menjadi pemenang dalam sebuah persahabatan.

Prandelli ingin menjadi seperti Putri Cinderella yang tidak hanya menerima tetapi mampu memberi persahabatan. Ia mengelola dirinya sendiri karena ia tidak ingin menjadi orang miskin hati. Ia bahkan mau memberi lebih dulu. 

Sebagai mantan gelandang, Prandelli membela Juventus dalam 89 pertandingan dalam enam musim kompetisi. Sebagai pelatih, ia yang kini berusia 55 tahun asal Lombardia itu, memberi kesempatan kepada pasukan muda dan mendaulat mereka agar mau mewujudkan sepak bola menyerang. Syaratnya satu,yakni mempunyai hati yang kaya seperti Cinderella dan kawan-kawannya.

Selama membesut I Viola, tuah Putri Cinderella menaungi Prandelli. Ia membawa Fiorentina mendulang prestasi, bahkan ia terpilih menjadi pelatih terbaik Liga Italia (Serie A) tahun 2006 dan 2007.

Memoles "La Squadra Azzurra", hati Prandelli terbuka dengan tidak membuang begitu saja sosok senior. Seperti Cinderella yang membuka hati dengan bersahabat dengan aneka binatang, begitu pula Prandelli bersedia memberi kepercayaan kepada Antonio Cassano dan menunjuk penjaga gawang Gianluigi Buffon sebagai kapten tim.

Baik Prandelli maupun Cinderella menganut panduan tata perilaku bahwa jangan pernah membeda-bedakan jika ingin menyuburkan persahabatan. Prandelli tetap membuka tangan kepada pemain yang selama ini menerima stempel sebagai pemain bengal. Cinderella menerima perlakuan saudari tirinya dengan tiada henti bersukacita.

Berkaitan dengan disiplin, Prandelli menunjukkan asa kesabaran menghadapi striker bertalenta Mario Balotelli. "Ketika anda berurusan dengan pemain bertalenta seperti dia, maka anda harus bersabar hati," katanya.

"Saatnya akan datang bahwa pemain bertalenta itu dengan sukacita menunjukkan tanggungjawabnya. Inilah saatnya, saya harus menunjukkan sikap tenang, memberi kepercayaan dan menyuntikkan keberanian kepada dia," Prandelli menambahkan.

Bukankan Cinderella juga berlapang dada menerima perlakuan semena-mena saudarinya, dan bukankah hewan-hewan sahabatnya itu membuka hati dengan mau memberi gaun bagi sang Putri?

Kontrak Prandelli berakhir setelah perhelatan Piala Dunia 2014. Seluruh Italia, dari pemain sampai fans, disebut-sebut tidak ingin Prandelli meninggalkan La Nazionale. Ajang Piala Konfederasi menjadi gerbang persiapan menuju Piala Dunia 2014.

Sejak menangani timnas Italia pada Agustus 2010, sebanyak 39 pertandingan telah dilakoni Azzurri. Hasilnya, 19 kali menang, 10 kali imbang dan delapan kali kalah. Di bawah Prandelli, Italia meraup kemenangan sebanyak 51,35 persen.

Kali pertama menukangi Italia, Prandelli menggunakan formasi 3-5-2 yang relatif suksek di ajang Piala Eropa 2012. Ia kemudian melakukan perubahan formasi dengan mengandalkan pola yang konservatif 4-3-1-2 atau sesekali 4-4-2.

Pola-pola ini berseberangan dengan pola warisan Italia "Catennaccio". Dan ia mendaulat anak asuhnya untuk menerapkan penguasaan bola guna menghilangkan stigma bahwa Italia tampil bertahan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement