REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Sosial (Kemensos), Toto Utomo Budi Santosa menyatakan program Safari Bakti Kesetiakawanan Sosial (SBKS) merupakan ajang membangkitkan rasa nasionalisme dan kesetiakawanan.
"SBKS merupakan sarana membangun semangat kesetiakawanan sosial serta merupakan bagian dari Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) yang tahun ini akan diperingati di Makassar, Sulawesi Selatan," katanya di Ambon, Jumat (14/6).
Menurut dia, kegiatan tersebut dikemas dalam bentuk kepedulian dan berbagai upaya untuk mencapai target agar permasalahan kesejahteraan sosial tertangani, masyarakat berketahanan sosial, masyarakat kuat secara ekonomi, serta pemerintah daerah peduli kesejahteraan.
"Sebanyak 200 peserta SBKS menyinggahi Kota Ambon sebagai bentuk kepedulian dan pelayanan kepada masyarakat. Kegiatan akan berlangsung selama 24 hari dengan target mengunjungi sejumlah wilayah yaitu Waigapu, Pulau Solor, Pulau Wetar, Ambon, Pulau Haruku, Fakfak, dan Makassar," katanya.
Toto mengatakan, peserta akan mencari solusi berbagai permasalahan kesejahteraan sosial dan membangun berbagai fasilitas pelayanan sosial terpadu khususnya di pulau terluar.
"Saya yakin peserta SBKS yang mengikuti kegiatan ini akan memiliki cara pandang berbeda tentang kesetiakawanan sosial setelah memahami betapa luasnya negara kita, serta banyaknya warga yang tinggal di daerah terpencil," ujarnya.
Ia berharap setiap peristiwa yang dialami akan menggugah rasa kesetiakawanan dan meningkatkan rasa nasionalisme. "Ke depan kita akan melaksanakan kegiatan ini sebagai kegiatan rutin serta menjangkau seluruh komponen masyarakat di daerah terpencil," katanya.
SKBS, ia melanjutkan, merupakan upaya mewujudkan kesejahteraan sosial, yakni program bedah kampung yang diperluas menjadi bedah masalah kesejahteraan sosial. Rangkaian kegiatan SBKS dilaksanakan selama 24 hari, terdiri atas 13 hari layar dan 11 hari sandar di tujuh lokasi.
Di setiap lokasi akan dilakukan kegiatan bakti sosial seperti bedah kampung, pembentukan kampung siaga bencana (KSB) berbasis kepulauan, pemberian bantuan sembako, membantu penyandang cacat, lansia telantar, serta memberikan pelayanan kesehatan dan kegiatan lainnya.