REPUBLIKA.CO.ID, KOTA GAZA---Ismail Haneya, Perdana Menteri Pemerintah HAMAS --yang menguasai Jalur Gaza, Jumat (14/6), tak ada petempur Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS) dalam perang melawan pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
"Apa yang dikatakan sebagian media massa Arab bahwa ada petempur HAMAS yang berperang di Suriah atau tempat lain di dunia sama sekali tidak benar. Namun kami mengutuk aksi brutal reZim Suriah, yang dilakukan terhadap rakyat Suriah," kata Haneya.
HAMAS sepenuhnya telah mengakhiri kehadirannya di Suriah dua tahun lalu, tepat setelah kerusuhan di Suriah meletus, kata Haneya sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi. Semua anggota politbiro yang dipimpin oleh Ketua HAMAS Khaled Meshal kemudian pindah dan menetap di Qatar atau Mesir.
Pernyataan Haneya disampaikan kepada jamaah di satu masjid di Kota Rafah, bagian selatan Jalur Gaza, tak lama sebelum ia bertolak menuju Mesir untuk mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Mesir mengenai perujukan internal Palestina.