Sabtu 15 Jun 2013 12:04 WIB

Imbas Pemotongan Kuota, 883 Calhaj Lampung Terancam Dicoret

Calon jamaah haji Indonesia siap berangkat ke Tanah Suci (ilustrasi).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Calon jamaah haji Indonesia siap berangkat ke Tanah Suci (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG- Sebanyak 883 calon jemaah haji asal Lampung dipastikan batal berangkat ke Tanah Suci pada pelaksanaan ibadah musim haji 2013. Situasi itu menyusul pengurangan kuota haji dari pemerintah Arab Saudi untuk 42.000 CJH se-Indonesia.

"Dari 883 calon haji batal berangkat tersebut diantaranya 197 CJH yang telah berusia 83-99 tahun dan yang sudah haji dan nomor porsi termuda atau belakangan dalam porsi haji," kata Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Lampung Abdurrahman, di Bandarlampung Sabtu (15/6).

Ia mengatakan sebanyak 883 calhaj yang batal tersebut, dihutung berdasar dari kuota haji Lampung sebesar 6.282 orang dikurangi pemotongan porsi sebesar 20 persen atau 1.248 orang.

"Karena 365 jemaah tidak melunasi BPIH, secara otomatis, jumlah tersebut diperhitungan, sehingga sebanyak 883 calhaj Lampung yang telah lunas BPIH harus terkena pemotongan kuota," jelasnyanya.

Menurut dia untuk kepastian nama-nama calhaj yang gagal berangkat, ditargetkan akan dilakukan pengumuman pada akhir bulan Juni ini.

Kepastian itu paling tidak berlaku ntuk 197 CJH yang telah berusia tua, dikarenakan rehabilitasi Masjidil Haram di lantai II dan III, tempat tawaf CJH penyandang cacat dan orang tua.

Otomatis, seluruh calhaj yang berusia 83-99 tahun yang terdata di data base haji Lampung terpaksa tidak didapat diberangkatkan.

Ia menambahkan, bagi 883 calhaj yang telah lunas BPIH tersebut, dapat dipastikan masuk dalam waiting list keberangkatan haji 2014. Sebagai, kompensiasinya, pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama, akan menanggung biaya tambahan jika terjadi kenaikan Biaya Perjananan Ibadah Haji (BPIH).

"Sebaliknya juga apabila BPIH turun, kelebihan uang akan dikembalikan," terangnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement