Sabtu 15 Jun 2013 14:45 WIB

Kenaikan BBM Diumumkan Pasca Sidang Paripurna?

Petugas mengisi bahan bakar minyak sebuah sepeda motor di salah satu SPBU milik Pertamina di Jakarta.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Petugas mengisi bahan bakar minyak sebuah sepeda motor di salah satu SPBU milik Pertamina di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri BUMN Dahlan Iskan mengungkapkan harga BBM diumumkan pascasidang paripurna DPR RI.

"Setelah sidang paripurna tanggal 17 Juni, maka akan langsung diumumkan tentang kenaikan harga BBM," kata Dahlan Iskan ditemui usai memberikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Tangerang, Sabtu.

Dahlan mengatakan, kenaikan harga BBM yang akan dilakukan oleh pemerintah sudah tidak bisa ditawar - tawar lagi dengan kondisi saat ini.

Pasalnya, sisa BBM yang dimiliki negara terus berkurang dan impor mengalami peningkatan yang dikarenakan penggunaan minyak begitu banyak.

Setiap tahunnya, kata Dahlan, terdapat satu juta mobil baru dan delapan juta sepeda motor baru. Maka, kebutuhan BBM pun mengalami peningkatan.

"Jadi, harga BBM harus naik. Meski ada yang ingin agar tidak naik namun kenaikan BBM harus dilakukan," ujar Dahlan.

Dahlan pun menuturkan, bila pemerintah tidak menaikan harga BBM saat ini maka akan menyebabkan ekonomi mengalami kehancuran. "Salah satunya rupiah yang melemah karena impor saat ini begitu besar," ujarnya.

Terkait aksi demo yang dilakukan mahasiswa menolak kenaikan BBM, Dahlan mempersilahkannya karena itu bagian dari penyampaian pendapat.

Hanya saja, aksi yang dilakukan tersebut tidak melanggar aturan dan hukum. "Silakan menyuarakan pendapatan tapi sesuai aturan," kata Dahlan menjawab pertanyaan Aryo, mahasiswa UMT Fakulktas Ekonomi yang mengajaknya turun ke lapangan melakukan aksi demo.

Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang, Achmad Badawi mendukung rencana kenaikan BBM yang akan dilakukan pemerintah.

"Karena saat ini impor minyak begitu besar yang dilakukan pemerintah maka menaikkan harga BBM perlu dilakukan," ujarnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement