REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Raja Yordania Abdullah II, Ahad, mengatakan negaranya siap melakukan tindakan yang perlu guna melindungi dirinya jika krisis Suriah mulai mengancam kerajaan Arab tersebut.
Jika masyarakat internasional gagal membantu Yordania, di tengah arus pengungsi Suriah, kerajaan itu mampu melakukan tindakan yang diperlukan kapan saja untuk mempertahankan kepentingan dirinya dan rakyatnya, demikian peringatan Raja Abdullah.
"Dalam cara kami menangani krisis Suriah, sasaran pertama dan terutama ialah melindungi kepentingan rakyat dan negara Yordania," kata Raja Abdullah II dalam satu acara kelulusan di Universitas Muta.
Ia menambahkan Yordania sedang berusaha menjamin bantuan keuangan internasional guna menutup biaya menampung pengungsi Suriah, demikian laporan Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Ahad (16/6) malam.
Abdullah mengatakan negaranya akan terus bekerjasama dengan negara Arab, Amerika Serikat, Rusia dan Uni Eropa untuk mencapai penyelesaian politik bagi krisis Suriah.
Penyelesaian itu, katanya, akan membantu pengungsi Suriah bukan hanya yang berada di Yordania tapi juga di negara lain untuk bisa pulang ke rumah mereka, katanya. Ada lebih dari 540.000 pengungsi Suriah di Yordania saat ini, demikian data statistik resmi.