REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Indonesia bersama 38 negara lainnya menerima penghargaan dari Organisasi Pangan PBB (FAO). Penghargaan diserahkan Dirjen FAO, Graziano da Silva kepada Menko Perekonomian Hatta Radjasa di Markas Besar FAO di Roma, Ahad (17/6). 

Penghargaan disampaikan di depan hampir 200 delegasi negara-negara anggota FAO. Acara itu  dihadiri oleh 11 presiden, sejumlah perdana menteri dan sekitar 100 menteri berbagai negara.

Sekretaris III Politik dan Multilateral KBRI setempat, Vivi Feriany memaparkan, Indonesia dinilai berhasil mencapai target pertama Millenium Development Goals (MDGs). Ini karena berhasil mengentaskan kelaparan dan kemiskinan. Serta kekurangan gizi sebelum 2015 seperti ditargetkan MDGs dan World Food Summit (WFS).

Para presiden yang hadir dan menerima langsung penghargaan itu adalah Venezuela, Ghana, Benin, Georgia, Honduras, Togo, Panama serta Wakil Presiden Cuba dan Nikaragua. 

Hatta mengatakan, penghargaan itu merupakan kebanggaan bagi Indonesia. Mengingat besarnya jumlah penduduknya yang mencapai 240 juta jiwa. 

Namun, penghargaan ini bukan akhir dari pekerjaan rumah Indonesia. Karena pemerintah memegang teguh komitmen untuk mengentaskan kemiskinan, kelaparan dan meniadakan kekurangan gizi, ujarnya.

Ini merupakan penghargaan FAO ke-2 bagi Indonesia. Penghargaan pertama diberikan ketika Presiden Soeharto mendapatkan penghargaan karena berhasil menciptakan swasembada beras pada 1985.

Ikuti Whatsapp Channel Republika