REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten ke-13 yang mencatatkan sahamnya di BEI ini menawarkan harga saham Rp 240 per lembar.
Pada pembukaan perdagangan saham, emiten berkode SRIL ini dibuka stagnan di level Rp 240. Harga saham sempat beradai di level tertinggi Rp 290 per lembar saham dan level terendah Rp 200. Saham perseroan diperdagangkan sebanyak 130 kali dengan total nilai transaksi Rp 3 miliar.
"Sritex merupakan emiten ke-468 yang tercatat di BEI," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen di Gedung BEI, Jakarta, Senin (17/6).
Perusahaan tekstil tersebut melepas 5,6 miliar lembar saham atau 30,12 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah initial public offering (IPO). Dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana saham tersebut akan dipakai 87 persen untuk pengembangan divisi pemintalan. Sisanya dipakai untuk divisi garmen.
Sritex telah memiliki 9 unit pabrik pemintalan, 3 pabrik tenun, 3 pabrik penyempurnaan dan 6 unit pabrik konveksi. Sritex beroperasi di atas lahan seluas 50 hektar dan mempekerjakan 16 ribu karyawan.
Setelah IPO komposisi pemegang saham perseroan adalah PT Huddleston Indonesia sebesar 56,07 persen, PT Estrada Trading Ltd sebesar 13,76 persen, Muhammad Lukminto sebesar 0,05 persen. Sisanya dimiliki oleh publik.