REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat daerah di Indonesia, yakni Kabupaten Kendal (Jawa Tengah), Kabupaten Bangka Tengah (Bangka Belitung), Kota Bitung (Sulawesi Utara) dan Kabupaten Gowa (Sulawesi Selatan) berkesempatan menjajakan potensi investasi wilayahnya di hadapan para investor. Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) menilai empat daerah ini memiliki kinerja tata kelola ekonomi relatif baik dan berhasil memperbaiki iklim investasi.
Dalam kegiatan bertajuk Forum Dialog Investasi ini menjadi ajang pertemuan pemerintah daerah dengan para investor untuk berdialog dan menjajaki kemungkinan berinvestasi. Pasalnya tidak sedikit daerah telah berupaya memperbaiki investasi melalui tata kelola ekonomi daerah yang baik, namun sering luput dari perhatian radar investor.
Ketua Dewan Pembina KPPOD, Sofjan Wanandi mengatakan pembentukan iklim investasi kondusif sangat penting. Menurutnya, otonomi daerah yang telah berjalan lebih dari 12 tahun masih belum sesuai dengan tujuan yang diharapkan. "Pemda belum menyadari pergeseran peran mereka dalam memfasilitasi bekerjanya modal," ujar Sofjan di Kantor Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Jakarta, Senin (17/6).
Namun harapan tetap muncul terutama jika melihat beberapa daerah yang berhasil melakukan perbaikan tata kelola ekonomi. Daerah yang ditandai pemerintahan yang bekerja dan memiliki komitmen perubahan ini perlu dibantu dalam menarik investasi.
Bupati Kendal, Jawa Tengah, Widya Kandi Susanti mengatakan ada beberapa keunggulan berinvestasi di Kendal. "Kami mempunyai peraturan daerah (perda) yang sangaat mendukung kegiatan investasi," ujarnya. Diantaranya Perda Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kendal dan Perda Nomor 26 Tahun 2011 tentang Pemberian Insentif dan Pemberian Kemudahan Penanaman Modal di Kabupaten Kendal.
Widya berujar Kabupaten Kendal dipersiapkaan sebagai kawasan area kawasan industri berlokasi di Kecamatan Kaliwungu dengan peruntukan lahan pengembangan awal seluass 2.770 hektare. Lokasi ini terbilang strategis karena berada di jalan //by pass// Kendal dan jalur Pantura Jawa, serta dekat dengan pelabuhan dan bandara.
Kabupaten Kendal berpotensi menjadi tujuan pengembangan investasi agro, khususnya di sektor pertanian dan perikanan. Komoditas pertanian Kabupaten Kendal diantaranya jambu biji merah dan pisang batu. Kemudian untuk perikanan, Kendal menjadi sentra penghasil bandeng selain Semarang dan Pati.
Widya menyebut jika investor berinvestasi di Kabupaten Kendal, maka pemda akan mendukungnya dengan sistem insentif. "Misalnya percepatan perizinan dan pembebasan retribusi untuk waktu tertentu," katanya.
Walikota Bitung, Hanny Sondakh mengatakan pengembangan pelabuhan menjadi hal mendesak dilakukan guna mendukung Bitung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Bitung membuka peluang investasi perikanan tangkap dan hilirisasi pengolahan hasil tangkap.
Peluang invetasi tersebut didukung penuh oleh ketersediaan bahan baku. Jumlah produksi perikanan tangkap di Kota Bitung mencapai 500 ribu hingga 600 ribu ton pertahun. "Peluang hilirisasi didukung letak geografis strategis yakni pusat pelabuhan Sulawesi Utara dan berbatasan langsung dengan Samudra Pasifik yang menjadi pusat pelayaran dunia," ucap Hanny.