Senin 17 Jun 2013 15:42 WIB

Umat Islam Dunia Doakan Kesehatan Nelson Mandela

Rep: Agung Sasongko/ Red: Heri Ruslan
Nelson Mandela
Foto: AP/Schalk van Zuydam
Nelson Mandela

REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN -- Kabar kondisi kesehatan  mantan presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela yang terus memburuk mendorong Muslim di seluruh dunia untuk mendoakan kesembuhan tokoh antiapartheid tersebut.

Bagi umat Islam, khususnya Muslim Afsel, kontribusi Mandela terhadap umat beragama begitu besar.Di Afrika Selatan, umat Islam menyiakan sesi berdoa bersama usai shalat Jumat di masjid Bo-Kaap.  

Presiden  Dewan Yudisial Muslim (MJC), Maulana lgsaan Hendricks mengatakan komunitas Muslim mengakui kontribusi besar yang dibuat Mandela untuk kebebasan dan perjuangan pembebasan negara.

"Dia datang ke masjid ini dengan menunjukan apresiasinya terhadap kontribusi Muslim selama perjuangan melawan apartheid," kata dia seperti dikutip Onislam.net, Senin (17/6).

Syekh Ebrahim Gabriel menilai umat Islam tak ragu untuk memberikan rasa hormat kepada Mandela.  "Ketika dia sakit, kami semua kesakitan. Ketika mereka tidak nyaman, kami tidak merasa nyaman. Kami minta Yang Maha Kuasa untuk memberikan kesembuhan padanya" ungkap dia.

Terpisah ribuan mil dari Cape Town, Muslim AS juga mendoakan kesembuhan Mandela.  "Kami melihat Mandela memiliki kualifikasi khusus sebagai pemimpin yang mengedepankan integritas dan ketulusan,"demikian pernyataan resmi Masyarakat Islam Amerika Utara (ISNA).

"Kami bergabung dengan Muslim Afrika Selatan dan lainnya berdoa untuk kesembuhan  tokoh yang memiliki semangat perjuangan yang luar biasa. Semangat inilah yang kami harapkan dapat diwariskan kepada generasi muda Muslim Afsel dan dunia," kata ISNA.

Selama dua hari terakhir kondisi Mandela kurang membaik. Ia menderita infeksi paru-paru. Pejabat Afrika Selatan mengatakan Mandela sudah mulai pulih perlahan-lahan, namun tetap dalam kondisi serius.

"Kita bersyukur bahwa ia terus membaik," kata Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement