Senin 17 Jun 2013 18:13 WIB

Kebakaran Hutan Indonesia Kembali Asapi Singapura dan Malaysia

Rep: Nur Aini/ Red: Fernan Rahadi
Titik panas kebakaran hutan di Sumatra
Foto: ANTARA
Titik panas kebakaran hutan di Sumatra

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Polusi udara di Singapura dan Malaysia naik ke tingkat tidak sehat pada Senin (17/6) akibat tercemar asap dari hutan di Indonesia. Pemerintah Singapura menyarankan warganya untuk tetap tinggal di dalam ruangan.

Indeks standar udara tercemar Singapura mencapai tingkat tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Asap masuk hingga kantor-kantor ber-AC dan kereta bawah tanah.

"Mengingat kondisi berkabut saat ini, disarankan anak-anak, orang tua, dan orang dengan jantung atau penyakit paru-paru mengurangi kegiatan di luar ruangan dalam waktu lama atau aktivitas berat di luar," ujar Badan Lingkungan Nasional Singapura dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters.

Badan itu mengatakan kabut asap disebabkan kebakaran hutan di pulau Sumatera yang diperkirakan akan berlangsung selama beberapa hari. Mereka telah mendesak pihak berwenang Indonesia untuk melakukan langkah-langkah mengurangi asap.

Di Malaysia, kualitas udara mencapai tingkat tidak sehat di beberapa negara bagian bagian timur laut serta bagian selatan negara bagian Malaka. Pembersihan hutan secara liar dengan pembakaran menjadi masalah berulang di Indonesia terutama selama musim kemarau tahunan dari Juni sampai September.

Pada 1997 dan 1998, kabut asap menganggu lalu lintas udara dan laut. Menurut catatan ASEAN, hal itu merugikan sekitar 9 miliar dolar AS. Anggota ASEAN menandatangani perjanjian polusi asap lintas batas pada Juni 2002, namun Indonesia belum meratifikasi perjanjian tersebut.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement