REPUBLIKA.CO.ID, MOSCOW -- Jumlah tentara Muslim mencapai seperlima dari militer Rusia. Persoalannya, tidak ada yang mengetahui apakah mereka dapat melaksanakan kewajibannya sebagai Muslim.
Pertanyaan ini yang diajukan kelompok hak asasi Islam, Uni Muslimah Rusia (RMW). Mereka ingin memastikan tentara Muslim dapat melaksanakan shalat atau mendapatkan asupan makanan halal.
"Apa yang kami tanyakan ini merupakan kontribusi guna membuat kehidupan militer Rusia penuh kasih sayang, layaknya kasih sayang seorang ibu," ungkap Nailya Ziganshina, anggota komite tersebut seperti dikutip Ria Novosti, Selasa (18/7).
Jajak pendapat pemerintah yang dipublikasikan pada Februari lalu mencatat sekitar 20 persen dari tentara Rusia beragama Islam. Sisanya, beragama Ortodoks.
Sebagai penghargaan terhadap kontribusi tentara Muslim, maka dibentuklah RMW. Komite ini berinduk pada Komite Induk Tentara Rusia (CSM).
Didirikan pada 1991, organisasi ini mempromosikan nilai-nilai Islam, memecahkan masalah keluarga dan membantu Muslimah Rusia mencari pekerjaan. Saat ini, RMW telah memiliki 50 cabang di seluruh Rusia.