REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kontingen Garuda yang tergabung dalam pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (United Nations Interim Force in Lebanon/UNIFIL) meninggalkan kenangan.
Pasukan tersebut dikenang usai berhasil mencegah bentrokan antara pasukan Lebanon dan Israel di perbatasan kedua negara.
"Prestasi yang selalu dikenang adalah keberhasilan Kontingen Garuda (Konga) mencegah kontak senjata antara Angkatan Bersenjata Lebanon dengan Angkatan Bersenjata Israel," kata Komandan Kontingen Garuda, Kolonel Infantri Karmin Suharna, dalam sarasehan di Lebanon, sesuai keterangan KBRI di Beirut, Selasa (18/6).
Menurutnya, UNIFIL memberi apresiasi tinggi terhadap Indonesia atas kerberhasilan Satgas Indobatt (Indonesian Battalion) Kontingen Garuda, dalam mencegah kontak senjata tentara Lebonon-Israel di wilayah perbatasan Al Adeisseh pada Agustus 2010.
Sarasehan bertema "Tujuh Tahun Kontingen Garuda di UNIFIL: Satu Refleksi" tersebut digelar di Movenpick Hotel Beirut atas kerja sama seluruh kontingen TNI dan Beirut.
Duta Besar Indonesia untuk Lebanon, Dimas S Rum mengemukakan, sarasehan ini dapat menjadi wahana refleksi diri dalam melihat sepak terjang peranan dan kontribusi yang telah diberikan Garuda bagi UNIFIL dan Lebanon selama tujuh tahun terakhir.
Kontingen Garuda bergabung dalam UNIFIL sejak 2006 pascaperang Hizbullah-Israel, yang semula berjumlah 850 personel, dan kini meningkat menjadi 1.288 personel.
"Indonesia tercatat sebagai penyumbang pasukan terbanyak dibandingkan dengan negara anggota PBB di UNIFIL," ujar Suharna.
Saat ini, personel Kontingen Garuda itu tersebar dalam 10 satuan tugas UNIFIL, yaitu Force Headquarter Support Unit, Sector East Military Staff, Maritime Task Force, Senior Staff Officers, Sector East Military Police Unit, Military Community Outreach Unit, Indonesian Battalion, Force Protection Company, Civil Military Coordination, di samping Satgas Indomedic, KRI Diponegoro.