REPUBLIKA.CO.ID, SANGATTA -- Puluhan warga nelayan di pesisir Dusun Kenyamukan Desa Sangatta Utara Kecamatan Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur Kaltim meminta pemerintah membangunkan rumah murah agar mereka bisa memiliki tempat yang layak huni.
Dahlan, Ketua Rukun Tetangga (RT) 26 Dusun Kenyamukan, Selasa (18/6), mengatakan, warga pesisir yang tingga di kenyamukan ini 65 Kepala keluarga (KK) atau sekitar 200-an jiwa, tapi 95 persen warganya sebagai nelayan, sehingga berharap ada rumah murah dibangun pemerintah.
"Kami hanya bisa memiliki rumah layak kalau pemerintah membangunkan rumah murah dan bisa dicicil," kata Ketua RT 26 Dahlan.
Yang paling sedih lagi, kata Dahlan, dalam satu rumah dengan ukuran sederhana bisa dua atau tiga kepala keluarga (KK) dengan 10 jiwa. Misalnya, katanya, kedua orang tuanya kemudian anak-anaknya yang sudah nikah berada di rumah itu juga, belum lagi anak lainnya yang belum nikah berkumpul.
Dengan rumah yang terbuat dari kayu bakau atau kayu ulin yang sudah berusia puluhan tahun dan atap daun nipah, meskipun juga ada atap seng, ujarnya, tapi secara umum rumah itu masih jauh dari harapan.
"Itulah makanya kami berharap ada program pemerintah pusat dan daerah membangunkan rumah murah bagi wara pesisir seperti kami ini," ujar Dahlan lagi.
Warga nelayan lainnya, Sulu (48 tahun) mengharapkan ada kemauan pemerintah membangun rumah untuk warga masyarakat yang tinggal di daerah pantai atau pesisir.
Menurut janda empat anak ini, pemerintah selama ini hanya memperhatikan masyarakat yang bukan tinggal di pesisir dengan dibuatkan rumah murah, sedangkan warga seperti mereka di pesisir tidak tersentuh.
"Tidak ada warga di sini yang rumahnya bagus, kalaupun ada yang bagus hanya satu atau dua orang saja, itupun bukan penduduk asli sini. Kalau penduduk asli kondisinya yang biasa saja," ujarnya lagi.