REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Miliarder Saudi Pangeran Alwaleed bin Talal tengah membidik sejumlah kota besar di dunia, termasuk Shanghai, Moskow, London dan New York, untuk menjadi tempat dibangunnya menara setinggi 1,6 km yang akan menjadi bangunan tertinggi di dunia.
Sang pangeran tengah mengundang pengembang real estate terbesar di Dubai bernama Emaar Properties, yang diketuai Mohammed Alabbar, untuk bekerja sama dengan perusahaan investasinya bernama Kingdom Holding guna mengerjakan proyek itu.
"Saat ini kami tengah mendiskusikan dan mengevaluasi kemungkinan pembangunan satu menara setinggi 1,6 kml. Saya mengundang Emaar dan Tuan Alabbar untuk bergabung bersama kami dan melihat bagaimana kami membangun satu-satunya menara setinggi satu mil di suatu tempat di dunia," kata Alwaleed kepada Reuters, Selasa (18/6).
Alwaleed tidak merinci bagaimana proyek itu didanai atau kapan itu diselesaikan. Yang jelas besaran dana telah diputuskan.
Ambisi sang pangeran ini melukiskan meningkatnya kepercayaan diri banyak perusahaan di Teluk berkat ekspansi usaha mereka yang dibantu oleh tumbuhnya ekonomi dan naiknya harga asset di dalam negaranya.
"Saya kini sedang mengundang kota-kota besar dunia seperti Shanghai, Moskow, New York, London dan kota-kota lain di Timur Tengah untuk datang dan memberi penawaran," ujar Alwaleed.
Para pengamat industri menyebut bangunan pencakar langit setinggi 1,6 km ini menghadapi tantangan teknis dan desains, namun bukan hal yang tidak mungkin.
Jika tuntas dibangun, menara setinggi 1,6 km ini akan melampaui menara tertinggi dunia saat ini Burj Khalifa di Dubai yang setinggi 828 meter, termasuk pula Menara Kingdom setinggi 1 km yang sedang dibangun Kingdom Holding di Jeddah.
Menara Kingdom diperkirakan menghabiskan dana 4,6 miliar riyal atau Rp 1,64 triliun dan akan terdiri dari hotel, ruang sewaan dan apartemen mewah. Menara ini akan selesai tahun 2017.