Rabu 19 Jun 2013 06:59 WIB

Penembakan Wartawan, Saksi Minta Dipertemukan dengan Pelaku

Penembakan (ilustrasi).
Foto: mjknightsmilitaryeffects.co.uk
Penembakan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI - Yoce Kartika, saksi mata penembakan gas air mata yang diduga dilakukan aparat kepolisian Polresta Jambi yang melukai jurnalis Trans7, Nugroho Kusumawan, minta dipertemukan dengan pelaku.

Menurut Pimpinan Redaksi Mingguan Sorot News ini, dia akan dimintai kesaksiannya oleh bidang Profesi dan Pengamanan (propam) Polda Jambi untuk menceritakan kronologis kejadian penembakan itu dan bagaimana pelaku bertindak saat itu. "Namun sebelum bersaksi, saya ingin dipertemukan atau meihat pelaku (Briptu D), agar keterangan saya tidak simpang siur dan salah orang," katanya di Jambi, kemarin, usai melakukan aksi damai di Mapolda Jambi.

Di Mapolda Jambi, seluruh jurnalis yang hadir dipersilakan melihat pelaku di tahanan, namun posisi Briptu D duduk dan membelakangi jurnalis dengan tubuh yang membungkuk menutupi wajah. "Saya tidak dapat melihat dengan jelas wajah polisi yang diamankan itu. Padahal saya ingin mencocokkannya dengan pelaku yang terekam di kamera saya," kata Yoce.

Menurut dia, di lokasi unjuk rasa, sebelum gas air mata ditembakkan, dirinya mendengar seolah aba-aba agar polisi menembakkan gas air mata ke kerumunan massa. Sebelumnya, puluhan jurnalis di Jambi melakukan aksi damai menolak kekerasan terhadap jurnalis di Mapolda Jambi.

Aksi tersebut merupakan kelanjutan dari aksi sebelumnya di Tugu Pers dengan tuntutan yang sama. Dalam orasinya, wartawan meminta agar kekerasan terhadap mereka dihentikan, dan meminta Kapolda Jambi mengusut tuntas kasus yang penembakan gas air mata, serta memecat pelaku sesuai hukum yang ada.

Kondisi korban, yang kini dirawat di RST Bratanata Unang sudah mulai membaik, walaupun dia masih terbaring lemah. Berdasarkan hasil CT scan yang dilakukan di RSU Raden Mattaher sebelumnya, tulang tengkorak di bagian pipi Anton mengalami remuk dan retak.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement