REPUBLIKA.CO.ID, Nusa Dua -- Investasi di bidang budidaya didorong agar dapat mengembangkan industri perikanan budidaya terpadu.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Budidaya, Kementrian Kelautan dan Perikanan, Slamet Soebjakto berharap program industrialisasi Perikanan Budidaya berbasis ekonomi biru akan lebih optimal.
Pihaknya dapat melakukan hal itu jika sistem produksi dapat terintegrasi dari hulu ke hilir. "Artinya kita perlu memperhatikan dari mulai pembenihan, pakan, hingga pengolahannya," ujarnya di Nusa Dua, Bali, Rabu (19/6).
Slamet berharap pada 2013 ini target produksi dapat mencapai 13 juta ton. Sehingga, dia membutuhkan dukungan investasi dan peran investor dalam pembiayaan.
Saat ini nilai investasi untuk budidaya baru mencapai Rp 4 triliun pada semester pertama. Padahal target investasi pada tahun ini seharusnya Rp 21,8 triliun.
Sebelumnya pada 2012 Ditjen Perikanan Budidaya dapat memenuhi target investasi mencapai Rp 20, 5 triliun. Padahal pihaknya hanya menargetkan sebesar Rp 20 triliun.
Slamet mengatakan nilai tersebut masih fluktuatif karena setiap hari dapat berubah. Dengan forum yang diadakan Kementrian Kelautan dan Perikanan ini, diharapkan dapat menarik banyak investor.