REPUBLIKA.CO.ID, YOGJAKARTA -- Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan program-program BNPB kepada para pengungsi erupsi Gunung Rokatenda.
"Program BNPB jangka pendek adalah pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi seperti kebutuhan pangan,sandang dan papan," kata Sutopo, di Yogyakarta, Rabu (19/6).
Di samping itu, akan dilakukan pemenuhan kebutuhan kerja untuk nelayan dan penyediaan tanah oleh Pemda Kabupaten Ende sebagai lahan relokasi hunian dan kebun.
Sedangkan program jangka menengah adalah pendataan penduduk sesuai pekerjaannya serta penyusunan rencana kontinjensi dan sosialisasi tentang kerentanan kepada warga.
Untuk program jangka panjang akan membantu pembiayaan hunian yang layak untuk pengungsi, melakukan relokasi warga yang terancam erupsi.
Gunung Rokatenda adalah sebuah gunung berapi yang berada di Pulau Palue. Letusan terhebat terjadi pada 4 Agustus - 25 September 1928. Penduduk Palu'e saat itu sebanyak 266 jiwa.
Pada 23 Maret 1985 terjadi letusan kembali dengan embusan abu mencapai 2 km dan lontaran material lebih kurang 300 meter di atas puncak. Saat ini penduduk yang tinggal di Pulau Palue mencapai 10 ribu jiwa yang kondisinya terbatas air dan berbahaya dari ancaman erupsi.