REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Protes dengan cara berdiri diam di Turki semakin meluas di sejumlah kota. Ratusan orang berdiri di Istanbul, Ankara, Izmir, dan Antalya untuk memprotes anti pemerintah.
Sekitar 10 orang ditahan polisi di Istanbul karen menolak bergerak. Namun, mereka segera dilepaskan. Empat orang tewas selama bentrokan dengan polisi dalam demonstrasi yang telah berlangsung tiga pekan terakhir.
Tahsin, 63 tahun, seorang karyawan bank ikut bergabung dengan sejumlah pemrotes di jam makan siang. "Saya mendukung segala sesuatu yang telah terjadi dengan damai selama dua pekan terakhir," ujarnya dikutip The Guardian.
Ratusan orang lainnya bergabung di lokasi yang berbeda. Beberapa demonstran membawa buku dan botol air. "Saya hanya berhenti, berdiri, tidak berbicara. Hanya minum air," ujar seorang mahasiswa, Merve Uslu.
Di tempat lain Selasa lalu, polisi Turki menyerbu puluhan aktivis. Mereka menangkap 90 orang dalam bentrokan besar sejak perdana Menteri, Recep Tayyip Erdogan memerintahkan polisi menembakkan gas air mata dan meriam air membersihkan demonstrasi di Gezi Park.
Komisaris Hak Asasi Manusia PBB, Navi Pillay menyerukan pejabat dan pasukan keamanan yang menggunakan kekerasan berlebihan untuk dihukum.
"Ini penting bagi pihak berwenang mengakui respon yang berat untuk memprotes, mengakibatkan banyak lika, merupakan bagian utama masalah," ujarnya.