Rabu 19 Jun 2013 16:55 WIB

Islamofobia Meningkat Usai Kasus Woolwich, 3 Muslim Inggris Ditikam

Muslim Inggris menunaikan shalat Jumat.
Foto: Daily Mail
Muslim Inggris menunaikan shalat Jumat.

REPUBLIKA.CO.ID, BRIMINGHAM--Insiden penggorokan tentara Inggris dengan parang oleh seorang mualaf di Woolwich membuat Muslim di negara itu kian tersudut. Mereka kini menjadi sasaran serangan kebencian.

Dalam serangan terakhir, tiga jamaah sebuah masjid di Birmingham dan seorang polisi yang tengah bertugas di sana ditikam oleh seorang pria. Tiga jamaah tadi ditikam di lingkungan Ward End, Birmingham Timur setelah shalat Isya.

Peristiwa itu menambah guncangan bagi komunitas minoritas muslim.

"Yayasan Ramadhan mengekspresikan kesedihan dan keprihatinan mendalam terhadap tiga orang dan seorang petugas polisi di Masjid Ward End, Birmingham malam lalu, ujar kepala yayasan, Mohammad Shafiq dilansir Guardian pekan lalu.

Polisi mengatakan seorang tersangka berusia 32 tahun ditahan atas penikaman tersebut. "Polisi dihubungipada pukul 11 malam pada Sabtu malam di Masjid Ward End untuk melaporkan bahwa tidak orang terluka akibat tikaman," tutur juru bicara Kepolisian West Midlands.

"Para petugas datang di lokasi peristiwa lalu menahan seorang pria, kemudian satu petugas juga terkena tikaman." "Tiga korban dari jamaah dan polisi sudah dibawa ke rumah sakit dan saat ini dalam kondisi stabil," papar si jubir.

Pekan lalu, sekolah Islam Darul Ulum di Foxbury Avenue diduga sengaja dibakar. Polisi menyebut api di sekolah Islam itu 'mencurigakan'.

Dugaan itu muncul lantaran sebelumnya terjadi serangan arson terhadap Islamic Center di London Utara. Saat itu beberapa anggota kelompok ultrakanan, Liga Pertahanan Inggris (EDL), kedapatan mengendap-endap di sisi bangunan.

Polisi menyataka sedang menyelidikan insiden penikaman dan menyebutnya sebagai 'kejahatan kebencian'.

"Kami belum tahu pasti, masih dalam tahap penyelidikan awal" ujar jurubicara polisi. "Kami belum bisa menyimpulkan apa-apa."

Shafiq juga menyeru komunitas Muslim untuk tidak melompat dalam kesimpulan pasti terhadap penikaman tersebut. "Terlalu dini untuk berspekulasi atas situasi tersebut, tapi kita harus tegas menyatakan bahwa tidak ada tempat untuk kekerasan semacam itu," ujarnya.

Kekerasan dan sikap bermusuhan terhadap Muslim Inggris---diperkirakan berjumlah 2,7 juta orang---mengalami peningkatan sejak kasus pembunuhan tentara di Woolwich.

Sekitar 212 aksi anti-Muslim telah dilaporkan sejak pembunuhan pada 22 Mei lalu, berdasar data Tell Mama, yang memantau aksi Islamofobi di Inggris. Angka itu termasuk 11 serangan terhadap Masjid sebagai bentuk sentimen anti-Muslim.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement