Rabu 19 Jun 2013 20:17 WIB

PDIP Larang Kadernya Demonstrasi Tolak Kenaikan BBM

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Karta Raharja Ucu
Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo
Foto: Ismar Patrizki/Antara
Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan membantah mengerahkan massa untuk berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Sebaliknya, PDI Perjuangan malah melarang kadernya turun ke jalan berdemonstrasi.

"DPP PDIP tidak pernah mengeluarkan instruksi (demonstrasi). Kader partai dilarang ikut demo turun ke jalan apalagi memaki lambang-lambang partai," kata Sekretaris Jendral DPP PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo ketika dihubungi ROL, Rabu (19/6).

Tjahjo mengaku tidak tahu-menahu soal aksi unjuk rasa yang dilakukan sejumlah massa beratribut PDI Perjuangan di beberapa daerah. PDI Perjuangan, kata Tjahjo, tidak bertanggung jawab atas berbagai demonstrasi yang dilakukan masyarakat.

"PDIP sebagai institusi partai politik tidak bertanggung jawab adanya demo memakai atribut partai," ujarnya menegaskan.

Konsistensi PDI Perjuangan menolak kenaikan BBM sudah dilakukan melalui mekanisme konstitusional di DPR. Menurut analisa Fraksi PDIP, kenaikan harga BBM bersubsidi bertujuan menutupi kegagalan pemerintah mengurus penerimaan negara dan menjaga pertumbuhan ekonomi. "Sehingga pertumbuhan ekonomi melambat," tuturnya.

Tjahjo menyatakan Fraksi PDIP juga menolak kenaikan harga BBM bersubsidi karena menduga ada motif politis dibalik program kompensasi yang akan dilakukan pemerintah. "Program pencitraan seperti bansos dll sebanyak Rp 30 triliun," imbuhnya menandaskan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement