Kamis 20 Jun 2013 16:04 WIB

Produksi Cabai Merah Sukabumi Pasok Perusahaan Besar

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Karta Raharja Ucu
  Pedagang mengemasi cabai-cabai yang dibeli pelanggannya di Pasar Senen, Jakarta, Rabu (13/3).   (Republika/Aditya Pradana Putra)
Pedagang mengemasi cabai-cabai yang dibeli pelanggannya di Pasar Senen, Jakarta, Rabu (13/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Produksi cabai merah Kabupaten Sukabumi dipasok untuk sejumlah perusahaan besar di Jakarta. Hal ini menunjukkan kualitas cabai merah dari Sukabumi tidak kalah bersaing dengan daerah lain.

Salah satu sentra penghasil cabai merah terdapat di Kecamatan Kadudampit. Kawasan ini memang terkenal sebagai sentra produksi sayuran terutama cabai merah. "Cabai merah sudah rutin dipasok ke perusahaan besar seperti ABC," ujar salah seorang petani cabai merah di Kampung Puncak Manis, Desa Sukamanis, Cacu (41 tahun). Hal ini disebabkan kualitas bahan pangan tersebut dinilai sudah memenuhi kriteria yang diinginkan perusahaan.

Menurut Cacu, untuk memenuhi kriteria tersebut petani mendapatkan bantuan dari konsultan pertanian. Mereka didatangkan oleh sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) yang bergerak di bidang sertifikasi kapal.

Cacu mengatakan, total luas lahan yang digarap petani untuk memasok cabai merah ke perusahaan ABC mencapai sebanyak lima hektare. Jumlah petani yang terlibat mencapai sebanyak 12 orang.

Koordinator Kelompok Tani Arta Mukti Raharja (AMR), Ali Alfan mengatakan, para petani tersebut tergabung dalam kelompoknya, mendapatkan bantuan permodalan dan pembinaan dari BUMN PT BKI. Lembaga tersebut menyalurkan program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) di Sukabumi. Total dana bergulir yang disalurkan ke petani pada 2013 ini mencapai Rp 400 juta.

"Selain modal, pemasaran pun difasilitasi ke perusahaan besar," ujar Ali. Sehingga petani hanya fokus pada pengelolaan tanaman cabai merah supaya tumbuh secara maksimal.

Ali mengatakan, tanaman cabai yang ditanam petani berasal dari benih unggulan yakni varietas fantastik. Sehingga dalam satu kali musim tanam selama enam bulan bisa dilakukan panen maksimal sebanyak 15 kali.

Dari lima hektare bisa dihasilkan sekitar 105 ton cabai merah. Selain ke perusahan, cabai merah juga dijual ke pasaran dengan harga yang cukup mahal saat ini berkisar antara Rp 22 ribu per kilogram.

Pemkab Sukabumi menargetkan produksi cabai merah pada 2013 mencapai 18 ribu ton. Target ini melebihi jumlah pencapaian produksi pada tahun sebelumnya. "Pada 2013, kita targetkan produksi naik menjadi 18.525 ton," ujar Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan (DPTP) Kabupaten Sukabumi, Sudrajat.

Sebelumnya, pada 2012 lalu produksi cabai merah hanya mencapai sebanyak 12.587 ton. Peningkatan produksi, kata Sudrajat, salah satunya karena adanya penambahan luas tanam. Awalnya, luasan tanaman cabai hanya sebesar 1.204 hektare. Namun, kini bertambah banyak menjadi 1.235 hektare.Sudrajat menerangkan, sentra tanaman cabai di Sukabumi terdapat di 17 kecamatan. Di antaranya Kecamatan Kadudampit, Cidadap, Surade, dan Simpenan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement