Kamis 20 Jun 2013 16:29 WIB

Seorang Pekebun Sawit Jadi Korban Kebakaran Lahan

Kebakaran Hutan
Kebakaran Hutan

REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU--Kebakaran lahan di Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau memakan korban jiwa seorang ibu bernama Laniem (45), sedangkan suami korban bernama Dulsani Purba (50) kini dalam kondisi kritis akibat luka bakar dan terlalu banyak menghirup asap.

Keduanya merupakan suami-istri yang bekerja sebagai petani kelapa sawit. Laniem merupakan ibu dari empat anak, yang tinggal di Jalan Sakobatik kilometer 16 Jalan Duri-Dumai, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis.

Menurut keterangan dari anak korban, Johan Purba (19), orang tuanya terjebak kebakaran lahan gambut di kebun sawit mereka di daerah Simpang Pemburu, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir pada Selasa lalu (18/6).

"Ayah dan Ibu saya ditemukan berada dalam sebuah parit yang sudah mengering dan penuh lumpur. Ibu saya sudah tak bisa diselamatkan lagi, tapi ayah ternyata masih hidup," kata Johan.

Ia mengisahkan, pada hari nahas itu orangtuanya berniat melihat kebun sawit keluar seluas dua hektare karena kebakaran besar sudah melanda daerah lahan gambut itu.

Mereka berniat menyelamatkan buah sawit yang sebelumnya sempat dipanen dan diletakkan di pondok peristirahatan di kebun itu.

"Saya khawatir mereka sudah malam tapi tidak pulang juga, maka menyusul ke kebun dan menemukan daerah itu sudah penuh asap dan terbakar," katanya.

Ia mengatakan, seorang tokoh masyarakat Tanah Putih membantunya mencari kedalam lokasi dan ditengah jalan bertemu regu pemadam kebakaran yang hanya bisa menemukan sepeda motor korban di tepi jalan.

"Regu pemadam kebakaran mengatakan sempat mendengar ada orang yang meminta tolong, tapi karena kondisi asap sangat pekat, mereka tidak bisa memastikan dari mana suara itu berasal," kata Johan.

Johan mengatakan, dirinya bersama seorang tetangga dan keponakannya nekat melewati lahan gambut yang sudah terbakar dan menemukan kedua orangtuanya berada di dalam parit yang berjarak 200 meter dari jalan setapak.

"Saya mengetahui ayah saya masih hidup karena beliau sempat mengucap kalimat Istighfar sekali, Astaghfirullah halazim," kata Johan menirukan ucapan ayahnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement