REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama minta kepala puskesmas yang akan dipilih melalui seleksi promosi atau lelang jabatan, kelak dapat memperbaiki layanan kesehatan kepada masyarakat.
"Kepala puskesmas yang terpilih nanti harus mampu menciptakan perubahan di pusat kesehatan masyarakat itu, terutama memperbaiki pelayanan medis kepada para pasien yang berobat," katanya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (20/6).
Menurut Wagub yang akrab disapa Ahok ini, ada beberapa hal yang harus diperbaiki terkait pelayanan puskesmas, di antaranya kedatangan dokter dan perawat yang lewat dari waktu yang telah ditentukan. "Dokter dan perawat itu harus datang lebih awal, sehingga ketika loket pelayanan dibuka, yaitu tepat jam 08.00 WIB, semuanya sudah siap. Tidak boleh ada yang datang terlambat," ujarnya.
Wagub juga mengimbau agar perawat lebih aktif dalam melayani pasien. Dia minta agar perawat tidak membiarkan pasien terlalu lama menunggu kepastian akan dirujuk ke rumah sakit atau tidak. "Jangan sampai nanti pasien sudah menunggu terlalu lama, kemudian pihak puskesmas baru memberi tahu bahwa penyakitnya tidak bisa ditangani dan harus dirujuk ke rumah sakit. Jangan sampai ini terjadi," tukas Basuki.
Ia mengungkapkan selama pasien mengantre, pihak puskesmas harus menyediakan air minum sehingga mereka tidak sampai kehausan selama menunggu giliran.
"Meskipun hanya diam, menunggu itu juga melelahkan karena cairan tubuh berkurang, apalagi dalam keadaan sakit. Selain itu, kami minta agar disediakan antrean khusus bagi warga yang sudah lanjut usia," ungkap Basuki.
Ditambahkan, kepala rumah sakit yang baru harus memperhatikan kebersihan di seluruh area puskesmas. Dia berpesan agar lantai puskesmas selalu bersih dan tidak ada sampah berserakan.