REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Sejumlah pengecer Bahan Bakar Minyak (BBM) di Cianjur mulai menjual premium dengan harga Rp 8000 rupiah karena mengaku kesulitan mendapat pasokan.
Hadi (32), seorang pengecer BBM di Kecamatan Pagelaran, Cianjur, mengatakan, akibat minimnya pasokan sejumlah pengecer terpaksa membeli BBM hingga ke Cianjur kota. Karena transportasi yang mahal, kata dia, pengecer menjual premium dengan harga Rp 8.000 per liter.
"Kami terpaksa menjual per liter lebih dari harga normal. Biasanya satu liter premium dijual Rp 5500, saat ini jadi Rp 8.000 per liter," kata Hadi, Kamis (20/6).
Mahalnya harga BBM di wilayah selatan dibenarkan Uus Bule (45), warga Kelurahan Sawah Gede, Cianjur, yang beberapa hari lalu melakukan perjalanan dinas ke beberapa kecamatan di Cianjur selatan.
Dia terkejut ketika mengisi BBM di salah satu kios eceran di Kecamatan Agrabinta karena untuk 10 liter bensin, dia harus membayar Rp 80 ribu.
"Saya kaget karena setahu saya harga BBM belum naik. Tapi di Cianjur selatan harganya sudah naik 85 persen," katanya.