Jumat 21 Jun 2013 04:00 WIB

PT Liga Indonesia: Nasib Pemain PSMS Biasa Saja

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Mansyur Faqih
Joko Driyono
Foto: Antara/Dhoni Setiawan
Joko Driyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono menolak untuk bertanggung jawab sepenuhnya terkait nasib para pemain PSMS Medan yang gajinya tertunggak 10 bulan. Joko menegaskan, posisinya hanya sebagai mediator. 

Joko yang baru saja ditunjuk menjadi Sekjen PSSI mengatakan, apa yang dialami para pemain PSMS Medan bukan sesuatu yang luar biasa. Karena tunggakan gaji juga dialami para pemain di klub lain. Baik itu di bawah naungan PT Liga Indonesia atau pun PT Liga Prima Indonesia Sportindo. 

"Biasa saja, kan sama saja dengan kondisi pemain lain. Hanya cara mereka saja yang tidak biasa," kata dia di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis (20/6). 

Namun, lanjutnya, PT Liga Indonesia sudah mencoba memediasi pemain dengan Ketua Umum PSMS Indra Sakti pada Jumat (14/6). Namun mediasi itu gagal dilakukan lantaran Indra Sakti tidak memenuhi panggilan. Joko pun menyatakan sudah bertemu dengan manajemen PSMS saat PSSI menggelar Kongres Biasa di Surabaya, Senin (17/6).

Ia meminta PSMS membuat proposal penyelesaian tunggakan gaji. Joko menyatakan akan menemui 11 pemain PSMS Medan di kantor PT Liga Indonesia, Jumat (21/6) pagi. "Kami akan menerima mereka dan coba berdialog terkait masalah ini," ucapnya. 

Meski pun, ia belum bisa memastikan langkah apa yang akan dilakukan. Terlebih, PSMS belum menyerahkan proposal penyelesaian yang diminta sejak Senin lalu. "Proposal belum masuk. Perlu saya tekankan posisi PT Liga Indonesia adalah sebagai mediator," ujarnya. 

Ia juga belum bisa memastikan apakah akan mengambil alih masalah tunggakan gaji PSMS melalui dana talangan. "Itu bisa jadi salah satu opsinya. Proses sedang berjalan," kata dia. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement