REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Otoritas Mesir menilai kekayaan mantan presiden Husni Mubarak, istri, dan kedua anaknya mencapai sembilan pound Mesir (1,2 miliar dolar AS) atau sekitar Rp 12 triliun.
Ini merupakan pertama kalinya sumber resmi Mesir memberikan gambaran kekayaan Mubarak. Selama ini, nilai kekayaan Mubarak menjadi spekulasi setelah dia turun tahta pada Februari 2011.
"Laporan dari Otoritas Pengawas Administratif, Otoritas Keuntungan Terlarang, dan Otorotitas Rekening Pusat (tiga lembaga yang memantau lembaga publik) terbukti kekayaan keluarga Mubarak 9 miliar pound Mesir," ujar wakil dari kejaksaan, Mahmud al-Hefnawy yang dikutip Al-Arabiya.
Jumlah itu terdiri dari nilai aset dalam bentuk tunai dan saham pada perusahaan Mesir. Uang tunai mereka mencapai tiga miliar pound dan saham mencapai lima pound Mesir.
Properti keluarga juga menyumbang sebesar satu miliar pound Mesir. Namun, Hefnawy tidak memberikan rincian lebih lanjut terutama properti di luar negeri. "Mubarak menggunakan kekuasaannya dan memperkaya diri dan keluarganya," tuturnya.
Mubarak (85 tahun) serta dua anaknya tengah ditahan di penjara selatan Kairo. Mubarak tahun lalu dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena korupsi dan pembunuhan demosntran selama revolusi. Namun, dia mencoba mengajukan banding. Kedua putranya juga ditahan karena tuduhan korupsi.
Menantunya, Suzanne juga ditangkap setelah jatuhnya rezim tapi kemudian dibebaskan pada Mei 2011 setelah mengembalikan barang pribadinya sebesar 570 ribu dolar AS kepada negara.
Dua tahun lalu, Mesir mulai menyusuri kekayaan Mubarak termasuk di Swiss. Mubarak, istri, dan anaknya Gamal pekan lalu sepakat untuk mengembalikan hadiah negara senilai 600 ribu dolar AS.i