REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan Delta Mania (julukan suporter fanatik klub Deltras Sidoarjo) menggelar aksi unjuk raksa di depan Kantor Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pada Jumat (21/6). Mereka meminta penjelasan ke PSSI terkait dugaan pengaturan skor di kompetisi Divisi Utama yang dinilai merugikan klub Deltras Sidoarjo.
Berdasarkan pantauan Republika, ratusan pendemo sudah tiba di Kantor PSSSi sejak pagi tadi hingga saat ini. Mereka langsung memasang beberapa spanduk dengan beberapa tulisan diantaranya
''Hancurkan Mafia Sepakbola, Dimana Fair Play''. Selain membawa spanduk, para pengunjuk rasa juga kompak mengenakan kaos merah dan membawa beberapa drum.
Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, puluhan polisi nampak berjaga-jaga di depan kantor PSSI. Tak hanya itu, kantor PSSI pun juga digembok sejak tadi pagi.
Ketua Korlap Delta Mania, Agustin Agus Purwanto mengaku jumlah anggota yang mengikuti demo kali ini sekitar 200-300 orang. Sebelumnya, pada Rabu (19/6) lalu, lima perwakilan Delta Mania telah bertemu dengan Komisi Disiplin PSSI (Komdis) Hinca Panjaitan untuk membahas dugaan pengaturan skor.
Mereka datang dengan membawa bukti berupa rekaman pertandingan dan kliping berita dari koran. Sayangnya, pada saat itu, belum ada kepastian terkait kasus ini karena Komdis PSSI minta bukti otentik lainnya.
''Kami minta PSSI segera melakukan investigasi. Jangan belum-belum sudah di cut dan bilang pertandingan tidak ada apa-apa. Mereka kan bisa menyelidiki dengan memanggil pemain, pelatih, dan wasit,'' kata Agus kepada Republika.
Aksi demo ini merupakan buntut dari gagal lolosnya Deltras Sidoarjo ke 12 besar Divisi Utama ISL. Deltras yang sukses membungkam Persid Jember 4-1 di laga pamungkas, gagal lolos karena di saat bersamaan Perseba dianggap mengalah 2-3 dari tamunya Perseta.
Perseba dan Perseta dituding sepakat mengatus skor agar Deltras tersingkir. Dua dari tiga gol Perseta ke gawang Perseba terjadi melalui penalti. Nah, penalti inilah yang dianggap sebagai sandiwara untuk menyingkirkan Deltras.