REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Liga Indonesia siap membantu PSMS Medan untuk membayar tunggakan gaji 11 pemainnya. Namun, PT Liga Indonesia akan mengkaji terlebih ulu proposal yang diajukan oleh klub yang berlaga di Divisi Utama tersebut.
Jika dalam proposal yang diajukan PSMS tersebut dirasa ada yang mengganjal dan tidak disetujui oleh 11 pemain tersebut, maka PT Liga Indonesia akan memberikan sisa subsidi sebesar Rp 200 juta itu langsung kepada pemain-pemain tersebut.
''Tapi, pemberian dana itu mesti dikonfirmasi pula oleh PSMS selaku pihak klub. Kami juga tidak mau semena-mena,'' kata CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, saat menerima perwakilan pemain PSMS di kantornya, Jumat (21/6).
Dana itu paling lambat akan dikucurkan satu pekan setelah proposal PSMS tersebut rampung dievaluasi. Kendati begitu, Joko mengatakan pihaknya belum mendapatkan proposal resmi dari pihak PSMS. Rencananya, jika proposal itu telah dikirim, akan secepatnya segera dilakukan evaluasi.
Joko menegaskan uang yang digunakan tersebut bukan uang yang berasal dari PT Liga Indonesia, melainkan uang PSMS yang terdapat di PT Liga. Disampaikan Joko, PT Liga Indonesia telah mengucurkan dana sebesar Rp 250 juta kepada PSMS sebagai bentuk subsidi.
Dana tersebut digunakan untuk operasional klub selama ini dan telah disalurkan dengan cara dicicil, dengan besaran RP 50 juta setiap bulan, sejak Januari silam. Memang, setiap klub di divisi utama, terutama yang mengalami masalah keuangan, akan diberikan dana subsidi sebesar Rp 450 juta dari PT Liga Indonesia.
Joko menambahkan, dalam kasus PSMS ini, PT Liga Indonesia akan berperan sebagai mediator aktif antara kedua belah pihak. Namun, hingga kini, pihaknya belum bertemu secara langsung dengan PSMS.
''Rencananya, pekan depan, kami akan mempertemukan para pemain dengan pihak pengurus klub,'' ujar Joko.