Jumat 21 Jun 2013 16:41 WIB

ASEAN Forum Dinilai Masih Mampu Damaikan Korut-Korsel

Red: Dewi Mardiani
Makarim Wibisono
Foto: Antara/Ujang Zaelani
Makarim Wibisono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat hubungan internasional, Makarim Wibisono, mengatakan forum regional ASEAN (ARF) 2013 sebaiknya tidak hanya menjadi pertemuan rutin, namun dioptimalkan untuk kembali mengupayakan dialog antara Korea Selatan dan Korea Utara setelah perundingan damai batal.

"Setelah perundingan damai pada 9-10 Juni lalu akhirnya batal, ARF yang diikuti Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut) sebenarnya masih dapat dimanfaatkan untuk pertemuan bilateral dua negara dalam agenda 'sideline'," kata Makarim yang juga Direktur ASEAN Foundation saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (21/6).

Makarim mengingatkan pada pertemuan ARF di Nusa Dua, Bali, saat keketuaan Indonesia pada ASEAN 2011, berhasil mempertemukan delegasi Korut dan Korsel. Sebanyak 27 Menteri Luar Negeri yang mengikuti ARF saat itu menyatakan apresiasinya sebagai langkah positif, terutama dengan komitmen untuk menggencarkan kembali pertemuan enam pihak tentang pemulihan krisis di semenanjung Korea.

"Kita perlu ingat pada ARF di Bali ketika pertemuan dua Korea terjadi. Jadi kesempatan untuk memulihkan hubungan bilateral akan selalu ada, dapat dengan pertemuan sela saat forum ARF dilangsungkan, tinggal bagaiamana negara peserta mendorong itu," tutur Makarim.