REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Komandan pasukan Oposisi mengonfirmasi, mereka telah menerima senjata dari negara sahabat. Akan tetapi mereka menolak memberi tahu negara mana yang telah mengirimkan.
Komandan pasukan Pembebasan Suriah, Jenderal Salim Idris, mengatakan kepada Televisi Al Jazirah, bahwa mereka telah menerima senjata mematikan dari negara sahabat. Hal ini pun memberikan napas baru bagi oposisi melawan pasukan Pemerintah Suriah dan kelompok Hizbullah.
Pekan ini, Presiden Barack Obama sudah mengeluarkan pernyataan akan mengirimkan senjata kepada oposisi. Negara-negara Teluk pun selama ini sudah memberikan bantuan mereka.
Meski menolak memberi tahu sumber senjata, ia sangat berterima kasih atas bantuan ini. ''Saya berterima kasih kepada saudara dan sahabat yang tak bisa kami sebutkan namanya,'' ujar dia, Jumat (21/6).
Ketika ditanya soal bantuan Amerika Serikat, ia mengatakan masih menunggu. Ia juga menyampaikan baik AS dan negara lain mempercepat bantuan pengiriman senjata dan amunisi.