Sabtu 22 Jun 2013 08:01 WIB

Kondisi Anak-anak Suriah Memprihatinkan di Pengungsian

Anak pengungsi Suriah tidur hanya beralaskan sajadah
Foto: al-arabiya
Anak pengungsi Suriah tidur hanya beralaskan sajadah

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Temperatur tinggi pada musim panas, berdesak-desakkan, dan memburuknya kondisi kebersihan menghantui  empat juta anak korban konflik di Suriah. Hal ini disampaikan Organisasi PBB terkait Anak (UNICEF), Jumat (21/6).

UNICEF memperingatkan, tanpa kebersihan dan air aman yang cukup, kemungkinan bahwa anak Suriah dan mereka yang tinggal sebagai pengungsi di seluruh wilayah tersebut akan terserang diare dan penyakit lain dipastikan juga akan meningkat.

Juru Bicara UNICEF, Marixie Mercado, mendata sebanyak 1.200 kasus diare telah dilaporkan di Homs, Suriah. Di negara berkonflik itu, lapor Xinhua, ketersediaan air aman tinggal tersisa sepertiga dari jumlahnya sebelum krisis.

Dari lebih 4,25 juta orang Suriah yang kehilangan tempat tinggal, banyak yang hidup di tempat permukiman yang penuh sesak tanpa akses yang memadai ke toliet dan tempat mandi. Sistem pembuangan rusak atau macet akibat meningkatnya warga yang kehilangan tempat tinggal, kata UNICEF.

Kondisi di kamp pengungsi yang penuh sesak dan permukiman tak resmi, katanya, sama menyedihkannya. Mercado mengatakan UNICEF memerlukan lebih dari 200 juta dolar AS untuk program air, kebersihan dan kesehatan di Suriah, Lebanon, Yordania, dan Irak sampai akhir tahun ini. Namun, jumlah itu masih kurang 124 juta dolar AS untuk sasaran lembaga PBB tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement