Sabtu 22 Jun 2013 14:37 WIB

Perusahaan Media Harus Melindungi Wartawatinya

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Karta Raharja Ucu
Korban perkosaan (ilustrasi)
Foto: Blogspot.com
Korban perkosaan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komnas Perempuan meminta perusahaan media menjamin keamanan wartawatinya. Bentuk perlindungan bisa dilakukan dengan berbagai bentuk.

"Seperti menjemput wartawati yang liputan di malam hari," kata Komisioner Komnas Perlindungan Perempuan, Andy Yentriyani, menanggapi kasus pemerkosaan yang menimpa seorang wartawati media nasional, Kamis (20/6) malam.

Ketika dihubungi ROL, Sabtu (22/6), Andy mengatakan, penjemputan yang disediakan perusahaan media merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap karyawannya. Menurut Andy, risiko yang didapatkan seorang wartawati sangat besar. Sebab, seorang jurnalis bekerja tidak mengenal waktu dan tempat serta 'all out'.

Risiko tersebut, kata Andy, bisa datang kapan saja. Tidak menutup kemungkinan tindak perkosaan terjadi ketika seorang wartawati sedang melakukan reportase di daerah tertentu yang rawan dari tindak kejahatan terutama perkosaan.

"Jangan biarkan wartawati sendirian dalam meliput di malam hari," katanya. Usaha perlindungan seperti penjemputan yang dilakukan media, setidaknya melahirkan rasa aman bagi wartawati.

Andy berpendapat, keamanan merupakan hak setiap perempuan tanpa membedakan tipologi pekerjaannya. Masyarakat tidak bisa memandang wartawati selalu terbebas dari tindak kejahatan. Sebab, semua memiliki kemungkinan. "Perusahaan media harus lindungi wartawatinya," katanya mengakhiri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement