Sabtu 22 Jun 2013 21:03 WIB

Mesir Janjikan Palestina Konferensi Al Quds Internasional

Rep: Hannan Putra/ Red: Mansyur Faqih
Presiden Mesir, Mohammed Mursi
Foto: REUTERS
Presiden Mesir, Mohammed Mursi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kerja sama Hamas dan Pemerintah Mursi tampaknya makin dekat dengan akan digelarnya konferensi Al Quds Internasional di Kairo. Masalah Palestina, khususnya yang menyangkut Masjid Al Aqsha, jadi fokus utama dalam konferensi tersebut.

Rencananya, konferensi akan dihadiri dari delegasi Hamas, Presiden Mesir Muhammad Mursi, dan Presiden Turki Turki Receb Tayyib Erdogan. Ide tersebut muncul dari Presiden Mursi. Rencananya penerapan ide tersebut akan diselenggarakan dalam beberapa pekan ke depan.

PM Palestina Ismail Haniyah menyambut baik rencana Mursi itu. Apalagi, Mursi telah menjanjikannya penyelenggaraan pertemuan tersebut secara khusus. Selain membahas soal keamanan di masjid yang menjadi kota suci ketiga Umat Islam itu, topik yang tak kalah pentingnya adalah menjalin kerja sama di bidang keilmuan. Yaitu antara mahasiswa di Masjid Al Aqsha, Mahasiswa di Mesir, dan di Turki.

"Kami juga akan membahas masalah khazanah keilmuan di Masjid al Aqsha dengan Turki dan Mesir. Agar jumlah para pelajar mencapai ribuan. Mereka akan menjadi pembela di saat masjid al Aqsha diserang," jelas Haniya dalam acara Wisuda di Universitas Islam di Gaza, Jumat (21/6) kemarin seperti dilansir palinfo.com (22/6).

Haniya mengharap konferensi yang telah dijanjikan Mursi itu terlaksana. Ia juga percaya, Mursi tidak akan main-main soal rencana itu. "Secara jelas presiden Mursi mengatakan bahwa dia akan mengundang untuk menyelenggarakan konferensi al Quds internasional," tambah Haniya.

Saat ini, setidaknya ada 450 pelajar yang menuntut ilmu di Masjid Al aqsha. Setiap pagi mereka mendengarkan uraian berbagai macam ilmu dari para guru. Mereka juga yang menjadi tameng dari serbuan tentara Israel atau ekstrimis Yahudi ke Masjid Al Aqsha.

Menurut Haniya, konspirasi besar untuk penghancuran Masjid Al aqsha telah disiapkan para zionis. Berbagai upaya seperti penggalian, pengusiran, penghancuran rumah-rumah, pendeportasian anggota dewan dan menteri asal al Quds, serta berbagai hal yang sengaja diada-adakan kaum Zionis. Itu semua mereka lakukan untuk bisa merebut Al Aqsha dari tangan umat Islam.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement