REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam memperingati hari Lingkungan Hidup sedunia yang jatuh di bulan Juni, Jakarta upayakan program 'Stop Nyampah di Kali 2013'.
Hal ini seiring dengan perayaan Hari Ulang Tahun Jakarta yang jatuh pada Sabtu (21/6) lalu. 'Stop Nyampah di Kali 2013' berupaya mengembalikan salah satu aspek penting dalam pembangunan kota Metropolitan Jakarta.
Pasalnya, daya dukung udara, air, dan tanah adalah aspek yang sangat penting untuk Jakarta yang berkelanjutan.
Program ini diarahkan pada enam kelurahan di hulu sungai Ciliwung agar tidak membuang sampah ke Kali. Kelurahan tersebut adalah Srengseng Sawah, Lenteng Agung, Tanjung Barat, Kalisari, Gedong dan Tengah.
''Masyarakat dan pihak pemerintahan turun langsung ke kali untuk menutup sumber-sumber penceramaran sampah,'' ucap Kepala Bidang Penegakan Hukum Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah, DKI Jakarta, Yosiono A Supalal.
Sekitar 14 titik titik sampah yang tersebar di enam kelurahan tersebut telah ditutup, Jumat (20/6). Tahun berikutnya, program ini akan berupaya menutup titik-titik sampah di hulu Jakarta sungai Ciliwung hingga Manggarai.
Upaya ini terus dilakukan berkelanjutan dengan program pengawasan oleh masyarakat setempat. Agar, titik sampah tersebut tidak dibuka kembali oleh warga yang nakal.
'Stop Nyampah di Kali 2013' diharapkan menjadi gaya hidup baru warga bantaran kali sehingga potensi banjir dapat diminimalisir dan fungsi sungai kembali seperti seharusnya.