REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane angkat bicara terkait kasus pemerkosaan yang menimpa seorang wartawati sebuah media nasional di Jakarta, Rabu (20/6) lalu.
Melihat kejadian dan tempat kejadian perkara, ia menduga sepertinya pelaku pemerkosaan adalah orang yang biasa di sekitar kawasan tempat kejadian perkara (TKP). Sehingga pelaku tahu persis kapan kawasan itu sepi dan kapan korban melintas.
''Korban sudah menjadi incaran sejak lama,'' kata Neta di Jakarta, Ahad (23/6).
Ia mengakui pengungkapan kasus pemerkosaan ini tidaklah mudah bagi polisi. Apalagi korban cenderung tidak mengenali sosok pelaku.
Meski demikian polisi diharapkan bekerja cepat dan tepat agar bisa segera menangkap pelakunya. ''Kalau tidak, ini jadi teror bagi jurnalis perempuan,'' ujar Neta.
Seperti diketahui, seorang wartawati diperkosa di di sebuah Gang di Jalan Pramuka samping tempat kursus bahasa Inggris LIA, Matraman, Jakarta Timur, (20/6) lalu, sekitar pukul 19.30 WIB.