Ahad 23 Jun 2013 21:29 WIB

Penyaluran BLSM Bermasalah di Sejumlah Daerah

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Citra Listya Rini
 Warga menunjukkan kartu perlindungan sosial dan uang Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Jakarta, Sabtu (22/6). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Warga menunjukkan kartu perlindungan sosial dan uang Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Jakarta, Sabtu (22/6). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyaluran bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) menemui kendala di sejumlah daerah. Salah satu penyebabnya adalah masih ada warga miskin yang belum mendapatkan Kartu Pengendalian Sosial (KPS) sebagai syarat untuk menerima jatah kompensasi tersebut. 

Kepala Biro Informasi dan Persidangan Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kemenkokesra), Safri Burhanuddin mengatakan pemerintah masih berusaha merampungkan persoalan KPS dalam pekan ini. Dari 15,5 juta keluarga miskin penerima BLSM, baru sekitar 6 juta di antaranya yang sudah mendapatkan KPS. 

"Sisanya akan kami kirimkan secara bertahap," kata Safri saat dihubungi Republika di Jakarta, Ahad (23/6).

Ia mengatakan pembuatan KPS berlangsung hingga 30 Juni 2013 nanti. Di saat bersamaan, pemerintah akan mengirimkan 950 ribu KPS per harinya untuk diserahkan ke tiap-tiap pemiliknya. Jadi, saat ini memang masih banyak yang belum dapat.

Safri menambahkan jika sampai 30 Juni 2013 nanti masih ada keluarga sangat miskin yang belum menerima KPS, maka bisa melapor di posko-posko di tingkat kelurahan dan kecamatan tempat mereka tinggal. "Mereka bisa melapor di kantor camat, di situ ada tim kesejahteraan sosial yang siap membantu," ujarnya. 

Seperti diketahui sebanyak seribu keluarga miskin di Kota Yogyakarta belum menerima BLSM karena tidak memiliki KPS. Jumlah penerima BLSM di kota ini tercatat mencapai 16.031 KK. Namun, dari jumlah tersebut, baru 15.031 keluarga yang memperoleh KPS. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement