Senin 24 Jun 2013 12:31 WIB

Empat Heli dan Dua Pesawat Dikerahkan untuk Atasi Kebakaran

Kebakaran Hutan
Kebakaran Hutan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah menurunkan empat helikopter dan dua pesawat untuk menangani kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap yang terjadi di Provinsi Riau.

"Pemboman air dilakukan oleh helikopter sedangkan pesawat untuk membuat hujan buatan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Senin.

Untuk operasi pemadaman dari udara dikerahkan tiga helicopter Bolco BNPB, satu helicopter Collibri TNI AU, satu pesawat Hercules C-130 TNI AU, dan satu pesawat Casa 212-200 versi rain making BPPT.

Ia menjelaskan, pemboman air (water bombing) dilakukan dengan menggunakan satu helikopter collibri TNI AU dan dua helikopter Bolco BNPB.

Helikopter Collibri bertugas untuk melakukan pencarian lokasi titik api dan selanjutnya helikopter Bolco mengangkut air dengan bambi bucket dengan kapasitas 500 liter sekali angkut dan kemudian dijatuhkan di titik api.

Sedangkan untuk hujan buatan dilakukan dengan satu pesawat Hercules TNI AU dan satu pesawat Casa 212 BPPT.

Hujan buatan dengan cara menaburkan garam dapur (NaCl) pada awan-awan potensial di udara karena syarat utama hujan buatan harus tersedia awan-awan kelas Cumulus.

Biasanya di daerah kebakaran lahan dan hutan, awan-awan sulit terbentuk karena terhalang oleh butir-butir aerosol dari asap kebakaran.

Sampai hari ini penyebaran garam sudah dilakukan dua kali yaitu pada Sabtu (22/6) dengan pesawat Hercules menebarkan garam dua ton di atas wilayah Duri, Dumai, dan Sei Pekning.

Pada Minggu (23/6) pemboman air dilakukan dua heli bolco di wilayah Mandau. 14 sortie pemboman dilakukan dengan menjatuhkan total 7.000 liter air pada titik-titik api.

"Sejak dilakukan operasi penanggulangan bencana asap, hujan telah turun di beberapa tempat di Dumai," tambah Sutopo.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement