REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain memutuskan melakukan penjadwalan ulang pada 28 Agustus mendatang, CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono juga meminta Komisi Disiplin (Komdis) PSSI untuk menyelidiki insiden pelemparan bus pemain Persib.
Jika ditemukan bukti pelanggaran disiplin yang terafiliasi dengan Persija, maka bisa saja keputusan penjadwalan ulang berubah sesuai putusan Komdis nantinya.
"Kita serahkan semuanya ke Komdis untuk mengusut. Karena aksi kemarin terindikasi ada pelanggaran disiplin," katanya, Senin (24/6).
Kendati begitu, ia meminta semua pihak untuk tidak lantas beropini bahwa pihak yang melakukan pelemparan batu adalah kelompok suporter Persija. "Semoga Komdis bisa menyelesaikan tugasnya sebelum 28 Agustus," katanya.
Ketua Komisi Disiplin PSSI Hinca Panjaitan mengaku sedang mempelajari insiden pelemparan batu tersebut. "Rabu (26/6-red) ini kami mulai sidang," singkat Hinca.
Joko Driyono juga tidak mau buru-buru menyalahkan panitia pelaksana pertandingan Persija yang dinilai banyak pihak lalai dalam melakukan prosedur keamanan. Pasalnya, Persija tidak menyediakan rantis untuk mengangkut pemain Persib ke Stadion GBK.
Bagi PT Liga, ujar Joko, menyediakan kendaraan semacam barracuda untuk menghelat sebuah laga bisa menurunkan esensi pertandingan sepak bola. Pemain menjadi tidak nyaman dengan pengamanan ekstra seperti itu.
"Jangan sampai kita seolah-olah bermain dalam kondisi perang," katanya.