Selasa 25 Jun 2013 19:03 WIB

PMI Purwakarta Kekurangan Stok Darah

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Hazliansyah
Stok Kantong Darah (Ilustrasi)
Foto: Corbis
Stok Kantong Darah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Unit donor darah (UDD) PMI Kabupaten Purwakarta, masih kekurangan labu darah. Apalagi, jelang puasa dan lebaran, permintaan akan meningkat. Namun, pendonor sedikit. Saat ini saja, rata-rata kebutuhan darah setiap bulannya mencapai 700 labu. Akan tetapi, darah yang tersedia sekitar 200 labu per bulan.

"Jatah darah tersebut dipergunakan untuk keperluan membantu pasien rumah sakit yang membutuhkannya," ujar Direktur UDD PMI Purwakarta, Fatah Hidayat, Selasa (25/6).

Dengan kata lain, saat ini permintaan akan darah meningkat. Sebab, tak hanya RSUD, rumah sakit swasta juga meminta darah ke PMI. Sedangkan, jumlah rumah sakit setiap tahunnya mengalami penambahan.

Kebanyakan, darah tersebut dibutuhkan oleh pasien tindakan persalinan, kecelakaan lalu lintas dan penanganan penyakit kronis. Dengan begitu, setiap bulannya mengalami penambahan permintaan.

Bahkan, permintaan ini akan membengkak seiring dengan tingginya angka kecelakaan dan persalinan ibu hamil. Selain itu, belajar dari pengalaman sebelumnya, jika musim mudik lebaran nanti, biasanya angka kecelakaan lalu lintas selalu jarang meningkat. Untuk itu, sejak saat ini stok darah harus segera dipersiapkan.

 

 Karena itu, jauh-jauh hari PMI akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Supaya, kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darahnya meningkat. Dengan begitu, kebutuhan 700 labu setiap bulannya bisa terpenuhi.

Meski demikian, kebutuhan darah di PMI bisa tertutupi. Karena, masih banyaknya pendonor rutin yang datang. Baik itu dari perorangan, maupun pelaku industri.

 

Untuk itu, tambah dia, pihaknya berharap partisipasi warga Purwakarta akan keikutsertaan dalam mendonor darah lebih meningkat. Setetes darah sangat berharga untuk menyambung keberlangsungan hidup orang lain.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement