Selasa 25 Jun 2013 21:10 WIB

PT KCJ: Pegawai yang Mogok Kerja Tidak Sampai 7 Persen

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Djibril Muhammad
Demonstran yang tergabung dalam Serikat Pekerja Kereta Api Sejabotabek (SPKAJ) menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Selasa (8/5).  (Tahta Aidilla/Republika)
Demonstran yang tergabung dalam Serikat Pekerja Kereta Api Sejabotabek (SPKAJ) menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Selasa (8/5). (Tahta Aidilla/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pegawai kereta api di Jabodetabek melakukan mogok kerja, Selasa (25/6). Namun demikian, jumlah pekerja yang mogok tidak sampai tujuh persen dari total keseluruhan pegawai outsourcing.

Humas PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), Eva Chairunisa mengatakan, jumlah pegawai outsourcing bagian loket di Jabodetabek ada 400 orang. Namun demikian, kata dia, berdasarkan pantauan PT KCJ, pegawai yang tidak masuk tidak lebih dari tujuh persen.

"Itu dikit sekali. Makanya, kalau sekarang yang datang (demo) banyak, mereka itu siapa?" katanya pada wartawan.

Eva juga menambahakan, hanya ada tiga stasiun yang membutuhkan pegawai pengganti akibat adanya mogok kerja itu. Ketiga stasiun tersebut yaitu Bojong Gede, Depok, dan Cileubut. Namun demikian, menurut dia, berdasarkan pantauan PT KCJ, semua perjalanan kereta api berlangsung normal.

Seperti diketahui, sejumlah pegawai kereta api Jabodetabek melakukan mogok kerja demi menuntut hak mereka untuk diangkat sebagai karyawan tetap. Namun demikian, aksi mereka dianggap salah alamat karena PT KCJ mereka tidak pernah mengontrak karyawan secara langsung, melainkan melalui perusahaan outsourcing.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement