REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terdakwa kasus dugaan korupsi proyek simulator SIM dan tindak pidana pencucian uang, Irjen Polisi Djoko Susilo, disebut mempunyai istri bernama Mahdiana. Dalam surat dakwaan jaksa penuntut umum, pernikahan antara Djoko dan Mahdiana terjadi pada 27 Mei 2001.

Namun, beberapa orang yang mengaku mengenal Mahdiana mengenal sosok Djoko dengan nama lain. Seperti halnya, Henny Rayani, yang menjadi saksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (25/6). Henny mengaku teman Mahdiana karena anak-anak mereka bersekolah di tempat yang sama. Henny juga mengetahui nama suami Mahdiana. "Punya (suami). Saya manggilnya Mas Dika. Namanya Andika Susilo," kata Henny.

Begitu pun dengan saksi Ali Sudin. Ia mengaku masih berkerabat dengan Mahdiana. Ali bahkan datang ke pernikahan Mahdiana pada 2001. Ia mengatakan, suami Mahdiana dipanggil Mas Dika. "Saya ketemu Mas Dika kurang lebih dua kali. Waktu pernikahan dan waktu selamatan di Jalan Duren," ujar dia.

Ternyata, sosok Mas Dika itu adalah memang Djoko Susilo. Henny dan Ali Sudin melihat orang yang sama dalam persidangan. Mengenai keterangan itu, Djoko pun tidak membantahnya. Ia mencoba meluruskan sebutan Mas Dika itu. "Memang benar di lingkungan keluarga nama panggilan saya Dika. Bukan Djoko Susilo," kata jenderal bintang dua itu.

Dalam surat dakwaan, disebut Djoko menikahi Mahdiana di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Mei 2001. Saat itu, disebut Djoko masih berstatus menikah dengan Suratmi. Dalam pernikahan dengan Mahdiana, Djoko disebut menggunakan identitas nama Joko Susilo. Mengenai pernikahan itu, salah satu penasihat hukum Djoko, Juniver Girsang, membenarkannya. "Ia memang terjadi pernikahan itu," kata dia. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika