REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah perusahaan di AS memproduksi peluru babi yang diklaim untuk digunakan melawan kelompok ekstremis. Inisiatif ini memicu keprihatian dikalangan Muslim AS.
"Dengan Jihawg, demikian nama peluru tersebut, anda tidak hanya akan membunuh teroris. Anda juga akan mengirimnya ke neraka," kata South Fork Industries, dalam siran pers yang dikutip Washington Post, Senin (24/6).
"Peluru ini akan membuat calon martir berpikir panjang sebelum mereka melakukan serangan. Jika diperlukan peluru ini akan sangat bermanfaat bagi mereka yang berniat membela diri dari kalangan itu," kata perusahaan tersebut.
Bagi perusahaan yang berbasis di Dalton Gardens, Idaho ini, kelompok ekstrimis merupakan pihak yang perlu diwaspadai. Tak heran, di website resminya, mereka tampilkan slogan anti-Islam dan Muslim. Sebagai contoh saja, "Put Some Ham in MoHAMed” atau "Give Em a Spankin with some Bacon."
Yang memprihatinkan, promosi yang dilancarkan perusaha ini mendapatkan banyak dukungan. Di jejaring sosial Facebook, lebih dari 4.300 orang menyukai akun Facebook perusahaan tersebut. Di California, sejumlah warga mengaku telah memesan peluru tersebut.
Pakar Studi Islam, Shannon Dunn, menilai kreativitas yang dilakukan perusahaan itu merupakan wujud kesalahpahaman terhadap pandangan Alquran pada babi.
"Ayat-ayat dalam Alquran hanya melarang mengkonsumsi babi dan bangkai. Kecuali dalam satu kasus mereka kesulitan mendapatkan makanan, itu pun tidak sembarangan," kata dia.